Nah kali ini tugas dari dosen adalah membuat kain plain sepihak dan plain bundar. Berhubung kami ketinggalan satu pertemuan di banding grup lain makanya kami harus cari waktu kososng dimana mahasiswa tidak ada yang menggunakan lab rajut. habis ngerjain risalah pemintalan nih, lansung cari- cari apa lab rajut kososng untuk besok, soalnya dari kemarin banyak di gunakan untuk praktek. nah akhirnya pas selesai prak. pemintalah ternyata lab rajut kosong.
keesokan harinya...
ba'da solat dhuhur kami langsung ke mesin di lab, ternyata ga ada dosen, jadi kami sekelompok berusaha mengingat teori yang di ajarkan dosen hari senin kemarin. langkah kerjanya pertama bikin pancingan , semua selot cam dibuka lalu diseret 1 course, masukan sisir lalu masukan kawat ke dalam loop di sisir tsb. atur slot cam sesuai jenis kain (kami membuat plain bundar dan plain sepihak depan) lalu geser penyeret 40 course atau 20 tour. nah untuk berpindah ke plain sepihak kami menggunakn warna benang yang berbeda. Caranya putus kan benang antara gulungan dan lubang kancing, lalu sambung (weaver) benang di bawah lubang kancing itu dengan benang dengan warna yanng baru. tarik benang dari ujung jeratan ke bawah needle bed sampai warna baru terlihat, talikan benang sisa penarikan tadi ke pen. sehingga siap untuk di stel camnya dalam posisi plain sepihak, penyeret diajalankan 40 course lagi. awalnya agak sulit karena jarumnya ngga mau ngambil benang terus,
dipikir- pikir tension udah cukup, slot cam dah sesuai diagram, penyeret juga ga ada masalah, feeder udah komplit. apa yaa yang kurang, kita nyoba sekitar 3 kali tapi masalahnya selalu sama setiap mau ganti dari plain bundah ke plain sepihak pasti jeratannya malah numpuk di dalem jarum.
ini dia hasil kegagalan kami..
yang pertama lumayan acak-acakan, jeratan putus dimana mana, jarum ngga mau ngambil benang
udah hampir jadi, tapi pas pindah ke plain sepihak malah jeratannya numpuk di kepala jarum, jadi sulit untuk mengambil jeratan baru lagi , so kami putuskan untuk mengakhirinya...
Sebenarnya ada dua lagi yang gagal, yang satu gagal karena penyetelan nomor raising camnya terlalu besar sehingga loop jeratan juga semakin besar. sedangkan yang satu lagi gagalnya karena bolong. tapi produk tersebut hilang dari meja kerja kami, sehingga tidak ada dokumentasinya.
nah tiba2 ada anak d3 masuk. tapi prakteknya hanaya sebentar. setelah selesai dosen mereka menghampiri kami dan mengajari kami karena kami terlihat kesulitan. ternyata masalahnya ada pada sikat dekat feeder pada penyeret. Pantas saja mulut jarum sulit terbuka. yang kedua seharusnya kami melepas salah satu bagian jeratan, depan atau belakang, ketika selesai merajut plain bundar untuk lanjut ke plain sepihak, karena pemberat harus berkonsentrasi pada jenis jeratan yang sedang di kerjakan saja. untuk yang terakhir dikunci dengan jeratan rib 2 course.
akhirnya setelah sikat dibenarkan dan teknik diperbaiki maka jadilah kain rajut 40 course x 40 wale yang lumayan rapih.
nah dari sini kita belajar bahwa
1. pada saat menggeser penyeret harus sampai berbunyi klik. jika tidak maka ketika di beser berbalik arah, tidak akan membentuk jeratan baru.
2. setelah satu course, penyeret jangan diseret terlalu jauh karena ketika penyeret diseret berbalik arah akan menimbulkan loop besar di pinggir kain
3. sikat harus di dekatkan saat lidah tidak membuka
4. saat jeratan menumpuk pada kepala jarum ada kemungkinan, lidah sulit dibuka lagi karena terlipat di kepala jarum atau malah lidahnya ada yang lepas.
5. Saat menemui kesalahan dalam sistem perajutan pada mesin rajut datar maka yang perlu di periksa berturut- turut adalah kesesuaian penyuapan benang, pemeriksaan lidah jarum, pemeriksaan sikat pembuka lidah jarum
Semoga untuk kedepan kami dapat lebih lancar dalam menjalankan mesin. semoga bermanfaat ^^