Sarung merupakan salah satu pakaian bangsa
indonesia yang masih eksis hingga kini. Sarung digunakan tidak hanya pada saat
– saat informal seperti ibadah shalat atau santai di rumah, tetapi juga pada
penggunaan resmi seperti upacara perkawinan. Bila faktor budaya dikaitkan
dengan perilaku pembelian, masyarakat Indonesia biasanya membeli sarung tidak
hanya untuk diri sendiri tetapi juga untuk setiap anggota keluarga, kerabat dan
karyawan (sebagai hadiah Tunjangan Hari Raya).
Berangkat dari pemikiran tersebut di atas,
PT. BEHAESTEX melalui produk sarungnya, ATLAS (sarung palekat) dan BHS (sarung
sutera), dengan bangga memenuhi ekspektasi masyarakat Indonesia sejak 1953.
Kualitas produk yang terjaga sedari pemilihan bahan baku, proses produksi,
pengemasan, hingga pendistribusiannya dipercaya menjadi keunggulan utama Sarung
ATLAS dan BHS dibanding para pesaingnya. Selain itu, perbaikan kualitas
pelayanan yang dilakukan secara terus menerus menjadi nilai lebih bagi konsumen
yang dipercaya dapat meningkatkan loyalitas mereka terhadap Sarung ATLAS dan
BHS.
Pencapaian
Sebagai pionir dalam industri sarung, PT.
BEHAESTEX terus menerus berinovasi melalui peningkatan kualitas produk dan
aktivitas pemasaran yang tidak hanya menekankan pada brand building tetapi juga
brand activation dimana segala aktivitas pemasaran tersebut bersumber dari
keinginan dan kebutuhan konsumennya. Sebagai bukti dari keberhasilan strategi
tersebut, Sarung ATLAS dan BHS telah dianugerahi penghargaan tertinggi
Superbrands 2012 sebagai brand / merek sarung yang terdepan dalam kualitas dan
tertanam di hati dan pikiran tidak hanya bagi konsumen loyalnya tetapi juga
masyarakat Indonesia pada umumnya. Pencapaian ini merupakan hasil dari inovasi
produk yang dilakukan secara terus menerus. Pendek kata, komitmen PT. BEHAESTEX
terhadap kualitas produk dan layanan, sekali lagi menjadi keunggulan utama yang
tak terbantahkan dalam mengarungi ketatnya persaingan di industri tekstil,
khususnya di dunia persarungan di Indonesia.
Sejarah
Sarung merek BHS, sudah berada di pasar
sarung Indonesia sejak berdirinya PT. BEHAESTEX yaitu sejak 1953. Diproduksi
menggunakan ATBM (Alat Tenun Bukan Mesin), sarung BHS mengakomodir kebutuhan
konsumen akan sarung sutera yang berkualitas. Selanjutnya, sekitar pertengahan
1980 -an, mengikuti perkembangan pasar, PT. BEHAESTEX memproduksi sarung
berbahan T/R (Tetoron Rayon) dengan merek ATLAS. Menggunakan aktivitas brand
building yang gencar dilakukan sejak tahun 1990 -an, sarung ATLAS dan BHS telah
tumbuh dan berkembang menjadi salah satu merek terbesar di Indonesia.
Perkembangan terakhir, pada Tahun 2010 dan 2011, Sarung ATLAS mendapatkan
penghargaan Top Brand, dan Original Brands pada tahun 2011.
Produk
BHS adalah merek sarung yang terbuat dari
bahan sutera terbaik yang terdaftar dengan sertifikat SNI No. 08-3440-1996.
Dengan menggunakan ATBM, perpaduan antara seni tradisional dan teknologi,
sarung sutera BHS dipastikan akan bertambah nilai seni produknya. Sarung sutera
BHS memiliki 2 (dua) varian, yaitu BHS Gold dan BHS Silver yang berbeda dari
segi motif, kemasan dan harga.
ATLAS adalah merek sarung yang terbuat dari
bahan T/R (Tetoron Rayon) atau yang biasa disebut palekat yang terdaftar dengan
sertifikat SNI No. 08-110-1998. Selain memiliki Brand image yang kuat, sarung
palekat ATLAS juga merajai segmen pasar kelas ekonomi menengah. Inovasi motif
dan corak dengan kombinasi warna senantiasa dilakukan demi memberikan hasil
produk yang lebih baik bagi pelanggannya. Sarung palekat ATLAS memiliki
berbagai varian dan motif yang dikategorikan menjadi 9 sub brand tersendiri yaitu ATLAS Jacquard,
ATLAS Super, ATLAS Elegant, ATLAS Premium, ATLAS Universal, ATLAS 550, ATLAS
Idaman, ATLAS Favorit dan ATLAS Junior. Kedelapan jenis sarung palekat ini
diproduksi disesuaikan dengan kebutuhan konsumen yang berbeda – beda.
Pengembangan Terkini
Sesuai dengan peningkatan trend fashion,
ATLAS dan BHS menambah lini produknya, menjadi bamus (baju muslim) dan songkok.
Dengan sertifikat SNI No. 08-3539-1995, baju muslim ATLAS dan BHS memiliki
keunggulan dalam hal kualitas bahan baku, seperti kain Peachskin, Polyester,
Cotton dan Sutera, model desain dan warna yang trendy.
Songkok dengan merek ATLAS dan BHS yang
dipasarkan dengan sertifikat SNI No. 08-4343-1996, memiliki keunggulan, antara
lain dari potongan yang rapi dan jahitan yang kuat serta kenyamanan pakainya.
Bahan baku songkok adalah jenis kain beludru martin dan Crown, dan karena
itulah songkok produksi PT. BEHAESTEX sering disebut kopiah beludru. Songkok
ATLAS dan BHS memiliki 4 (empat) varian yang berbeda yaitu songkok standard,
AC, kembang, dan bordir. Sementara produk sarung sendiri, ATLAS dan BHS, yang
saat ini sudah memiliki lebih dari 20 (dua puluh) kelompok motif yang secara
keseluruhan terdiri dari ribuan motif dengan berbagai corak dan warna, akan
terus dikembangkan mengikuti keinginan pasar.. Kesemuanya itu merupakan
perwujudan misi PT. BEHAESTEX dalam senantiasa memenuhi keinginan dan kebutuhan
konsumennya.
Promosi
Aktivitas promosi yang bersumber dari
keinginan dan kebutuhan konsumen, diyakini menjadi pendongkrak secara tidak
langsung penjualan sarung ATLAS dan BHS di Indonesia selama ini. Sarung palekat
ATLAS yang menyasar konsumen di segmen kelas menengah, akan memiliki strategi
komunikasi yang berbeda dengan sarung sutera BHS yang menyasar konsumen di
segmen menengah ke atas. Meskipun menyasar segmen pasar yang berbeda, sarung
ATLAS dan BHS memiliki fungsi produk yang sama, yaitu sebagai perlengkapan
ibadah, sehingga pengkomunikasiannya dilandaskan pada nilai – nilai keIslaman.
Aktivitas pemasaran tahun 2011, seperti berpartisipasi dalam Musabakah
Tilawatil Qur’an (MTQ) dan pemecahan rekor MURI replika Masjid Nabawi merupakan
segilintir aktivitas pemasaran yang mengacu pada hal tersebut. Dengan cara
promosi seperti ini, diharapkan dapat memunculkan stimuli yang dapat
menumbuhkan keinginan dan kebutuhan konsumen akan produk sarung berkualitas
yang diwakili oleh merek ATLAS dan BHS.
Nilai – Nilai Brand
Berdasarkan hasil riset terhadap perilaku
konsumen didapatkan consumer insight yang pada akhirnya dirumuskan menjadi
nilai tambah yang memungkinkan diterima konsumen ATLAS dan BHS, yaitu sebagai berikut:
Konsumen mendapatkan produk yang lebih
berkualitas jika dibandingkan produk kompetitor. Atribut kualitas yang dimaksudkan
adalah kain tebal, halus dan nyaman digunakan, dan tahan lama. Jaminan terhadap
produk yang berkualitas ini diimplementasikan hingga ke konsumen akhir,
sehingga ada semacam perjanjian tidak tertulis yang memungkinkan konsumen untuk
menukar sarung cacat ATLAS dan BHS di mana mereka membeli produk tersebut.
Konsumen mendapatkan produk berkualitas dengan harga terjangkau. Berdasarkan
nilai tambah tersebut, maka ATLAS dan BHS memiliki beberapa strategi untuk
memenuhi keinginan dan kebutuhan konsumen yang dapat dijabarkan sebagai
berikut:
ATLAS dan BHS senantiasa memberikan nilai
tambah yang kompetitif kepada konsumennya
Mengupayakan agar konsumen tidak mudah
berpindah ke brand / merek lain melalui: (a)Distribusi produk yang menyeluruh
dan merata; (b)Inovasi produk yang berkelanjutan; (c)Program promosi kreatif
yang menyentuh konsumen langsung
Dikarenakan mayoritas konsumen sarung
sensitif terhadap harga, maka akan selalui diingatkan bahwa ATLAS dan BHS lebih
unggul dalam kualitas baik produk maupun layanan sehingga mereka akan merasa
apa yang mereka keluarkan setimpal dengan yang didapatkan.
Things You Didn’t Know About ATLAS dan BHS
Sarung memiliki fungsi tidak hanya sebagai
perlengkapan ibadah tetapi dapat digunakan sehari – hari ketika santai di
rumah, sebagai selimut untuk tidur maupun pakaian adat yang digunakan dalam
acara perkawinan
Brand / merek BHS telah berada di pasar
sarung Indonesia sejak Tahun 1953
Sarung BHS digunakan masyarakat di Pulau
Madura sebagai pertanda sosial bagi yang sudah beribadah haji
Sarung ATLAS mendapatkan rekor MURI pada
tahun 2011, dalam hal pembuatan replika Masjid Nabawi dengan motif sarung
terbanyak.
Sarung ATLAS sudah merambah pasar
internasional yaitu di Asia Tenggara, Timur Tengah dan Afrika. Hak cipta tumpal
motif kembang dimiliki oleh PT. BEHAESTEX.
(By Ardhy N.E.S for TEMPO MAGZ, Edition Februari 2012)
No comments:
Post a Comment