MEKANISME MESIN TENUN HANDUK
I. TUJUAN
1.
Mengetahui peralatan-peralatan
yang mempengaruhi pembuatan handuk bulu dengan dobby
2.
Membuat rencana handuk bulu dengan
dobby
II.
TEORI DASAR.
Kain handuk pada
umumnya berbulu pada kedua belah muka. Kain handuk memiliki 2 jenis lusi yaitu
lusi dasar dan lusi bulu, sehingga pada proses pertenunan dibutuhkan 2 lalatan
untuk lusi dasar dan lusi bulu yang berbeda tegangannya.
Bahan yang digunakan biasanya
katun, ada kalanya benang linen dengan twist rendah sekali supaya dapat
menyerap air. Benang lusi bulu biasanya Ne1 12 atau Ne1
24/2 yang memiliki twist yang rendah. Untuk serat tersebut dibutuhkan serat
kapas yang panjang- panjang. Bulu- bulu atau jeratan pada kain tersebut terjadi
ketika ditenun, yaitu dengan pengetekan benang pakan berkelompok.
Memasukkan benang pakan
dalam lusi ialan seperti biasa satu per satu, tetapi tidak dikenakan pada kain
(tidak sempurna) dan pengetekan sempurna adalah kelompok demi kelompok yang
terdiri dari 3 atau 4 benang pakan.
Proses terjadinya
bulu handuk ini terjadi apabila :
1.
Tegangan
benang lusi dibuat lebih kendor dari tegangan lusi dasar, yaitu dapat dengan
cara penguluran lusi dasar dengan sistim pengereman pasip sedang untuk
penguluran lusi bulu dengan sistim aktif.
2. Menggunakan
pengetekan sistim handuk dimana pada 3 pakan berlaku : Pengetekan tidak
senpurna – tidak sempurna – sempurna.
3. Pengetekan
dapat dilakukan dengan sistim sisir lepas atau sisir tetap
Pembentukan bulu menggunakan gerakan sisir tenun dan
alat pengulur lusi yang memungkinkan jeratan-jeratan benang terbentuk,
jeratan-jeratan bisa terbentuk pada sebelah muka kain atau pada kedua muka
kain.
Pada
proses pertenunan kain handuk bulu, dipergunakan dua buah boom lusi dengan
penempatan satu boom dibawah, yang dipergunakan untuk lusi dasar dan satu boom
lagi di atasnya untuk pembentukan lusi
bulu.
Struktur kain handuk bulu termasuk ke dalam kelas kain
bulu lusi. Sebagian benang-benang lusi membentuk jeratan yang menonjol di
permukaan kain. Struktur kain tersusun atas 2 macam benang lusi dan 1 pakan.
Salah satu bennag lusi merupakan benang lusi dasar sedangkan satunya lagi
sebagai lusi bulu. Beam tenun kedua benang lusi tersebut dipisahkan, hal ini disebabkan
adanya perbedaan tegangan. Meluncurkan pakan ke dalam mulut lusi adalah seperti
biasa satu persatu, namun tidak dikanakan pada kain (pengetekan tidak sempurna)
dan juga ada pengetekan sempurna yang merupakan kelompok demi kelompok yang
terdiri dari 3 atau 4 helai pakan. Faktor-faktor yang perlu mendapat perhatian
sebelum melakukan proses pertenunan adalah melakukan penyetelan terhadap
mekanisme pengetekan pakan dan penguluran benang lusi, penempatan beam lusi dan
lusi bulu.
Pada kain handuk bulu sebagian benang-benang lusi
tertentu membentuk jeratan (loop) atau lengkungan yang menonjol di pemukaan
kain. Struktur ini tersusun oleh satu macam pakan dan dua macam benang lusi
yang lalatanya tenunnya terpisah. Satu macam lusi bersama pakan membentuk kain
dasar, sedang satu macam lusi lainya membentuk bulu-bulu loop tersebut.
Pembuatan handuk bulu dapat dikerjakan dengan
menggunakan mesin tenun yang dilengkapi dengan peralatan dobby.
Pada pembuatan handuk bulu, mesin tenun dilengkapi dengan boom lusi bulu,
dan pengetekan juga menggunakan 2 sistem, yaitu :
a.
Pengetekan tidak sempurna, yang
dilakukan sesuai dengan anyaman yang dibuat.
b.
Pengetekan sempurna, hanya
dilakukan satu kali dalam tiap merapatkan lusi bulu.
Susunan lusi juga dibagi 2 jenis, yaitu :
a.
Susunan lusi dasar, contoh : 1a1,
2a1, 1a2.
b.
Susunan lusi bulu, contoh : 1a1,
2a2.
Pengaturan
tinggi bulu.
1.
Pada sisir lepas pengaturan tinggi
bulu dengan mengatur penekanan, jika lebih dalam maka bulunya lebih tinggi.
Jika lebih keluar maka bullunya lebih pendek.
2.
Pada sisir lepas pengaturan tinggi
bulu dilakukan dengan mengatur pengaturan jarak plat penahan yang akan menahan
batang berayun. Jadi penagturan tinggi bulu tergantung dari langkah batang
berayun pada lade yaitu jaraknya.
III.
LANGKAH KERJA
- Mempelajari mekanisme terbentuknya bulu pada kain handuk bulu
- Mempelajari sistim pengetekan mesin handuk bulu baik menggunakan sisir tetap dan sisir lepas
- Mempelajari cara menyetel tinggi bulu pada pembuatan kain handuk bulu
- Mempelajari cara menyetel panjang penguluran pada lusi bulu yang berhubungan dengan tegangan lusi
IV.
DATA HASIL PENGAMATAN
1.
Mesin : Suzuki loom
2.
Dobby : Yamada
3.
Jenis dobby : Kiri, atas, Negatif
V.
JAWABAN
PERTANYAAN.
1. Pelajari
Mekanisme Mesin tenun handuk!
Mekanisme Mesin Handuk
Mesin handuk terdiri dari 2 beam lusi
karena tegangan kedua jenis lusi berbeda agar terbentuk bulu. Pertama beam atas
untuk lusi bulu dan beam bawah untuk lusi dasar gun Mesin ini terdiri dari 4
gun yaitu 2 gun pertama untuk lusi dasar dan 2 gun terakhir untuk lusi bulu.
Pengetekan terjadi 3 kali yaitu 2 kali pengetekan tidak sempurna dan satu kali
pengetekan sempurna. Pengetekan tidak sempurna terjadi ketika sepatu berada di
atas konsol dan kaki lade berada dibawah penumbuk kaki lade. Penumbuk kaku lade
ini dihubungkan dengan per yang terpasang pada gun ke satu. Pengetekan tidak
sempurna mengakibatkan sisir lepas dan itu terjadi karena kaki lade tertumbuk
oleh penumbuk kaki lade. Pengetekan sempurna terjadi ketika sepatu di atas
konsol dan kaki lade di bawah penumbuk kai lade. kaki lade berada di atas penumbuk
lade karena gun ke satu turun sehingga per tidak tertarik oleh gun dan kembali
ke bentuk semula. Pengetekan sempurna mengakibatkan sisir kembali ke posisi
awal dan hal itu terjadi karena kaki lade tidak tertumbuk oleh penumbuk kaki
lade. Mekanisme pergerakan mesin dimulai dari poros pukulan menggerakan stang
tegak menuju stang T lalu diteruskan ke pisau pada dobby, akibatnya gun- gun
yang terbaca oleh paku akan dinaikkan oleh jack lever.
IV.
DISKUSI
Pada praktikum tanggal 17 November 2014 kami mengamati Mekanisme
pengetekan, pembentukan bulu, pembukaan
mulut lusi, dan penguluran
pada mesin tenun handuk. Pengetekan bulu diatur oleh
mekanisme sisir lepas. Pengetekan
dilakukan setiap tiga helai pakan selesai diluncurkan, dan disini terjadi tiga
kali perubahan pengetekan dari tidak sempurna, kemudian tidak sempurna dan
akhirnya pengetekan sempurna.
Pembukaan
mulut lusi dibantu dengan peralatan dobby di kiri atas.
Sedangkan boom lusi ada
dua buah dengan penempatan yang berbeda, yaitu lusi dasar boomnya dibawah dan
lusi bulu boom nya diatas.
Penguluran lusi pada kedua boom berbeda karena sistim
pengeremanya berbeda. Hal ini disebabkan karena terdapat perbedaan tegangan
yang besar.
VII. KESIMPULAN
Pengetekan tidak
sempurna terjadi ketika sepatu berada di atas konsol dan kaki lade berada
dibawah penumbuk kaki lade. Penumbuk kaku lade ini dihubungkan dengan per yang
terpasang pada gun ke satu. Pengetekan tidak sempurna mengakibatkan sisir lepas
dan itu terjadi karena kaki lade tertumbuk oleh penumbuk kaki lade. Pengetekan
sempurna terjadi ketika sepatu di bawah konsol dan kaki lade di bawah penumbuk
kai lade. Penumbuk kaki lade berada di bawah kaki lade karena gun ke satu turun
sehingga per tidak tertarik oleh gun dan kembali ke bentuk semula. Pengetekan
sempurna mengakibatkan sisir kembali ke posisi awal dan hal itu terjadi karena
kaki lade tidak tertumbuk oleh penumbuk kaki lade
Dalam pembuatan handuk bulu harus
memperhatikan hal-hal sebagai berikut :
Gerakan pisau digerakkan oleh cam yang bersumber dari poros utama, Satu kali gerakan cam
menggerakkan pisau bolak balik yaitu meluncurkan 2 pakan, pakan ganjil dan
pakan genap. Pengangkatan
gun atau kamran diperintahkan oleh karena adanya kartu dobby yang berlubang,
maka gun/kamran tidak akan tersangkut, kartu yang berlubang menandakan
berbentuk efek lusi.
No comments:
Post a Comment