MESIN TENUN DENGAN PERALATAN JACQUARD
I.
Maksud dan Tujuan
Mahasiswa dapat menjelaskan
mekanisme jacquard dan fungsi peralatan masing – masing
II.
Dasar teori
Hal
ini didasarkan pada penemuan sebelumnya oleh Perancis Basile Bouchon (1725),
Jean Baptiste Falcon (1728) dan Jacques Vaucanson (1740) Sebuah tampilan statis
dari alat tenun Jacquard merupakan pusat dari Musée des Tissus et des Arts
Décoratifs (fr) di Lyon. Menampilkan hidup dari alat tenun Jacquard yang
tersedia di museum beberapa swasta sekitar Lyon dan juga dua kali sehari di La
Maison des Canuts, serta di lokasi lain di seluruh dunia.
Prinsip
operasi
Setiap
posisi dalam kartu sesuai dengan "Bolus" hook, yang baik dapat
menaikkan atau dihentikan tergantung pada apakah lubang tersebut menekan dari
kartu atau kartu solid. Hook menaikkan atau menurunkan harness, yang membawa
dan membimbing benang lungsin sehingga benang pakan akan baik berbohong atas
atau di bawah itu. Urutan diangkat dan diturunkan benang yang menciptakan pola.
Setiap hook dapat dihubungkan ke sejumlah benang, yang memungkinkan lebih dari
satu pengulangan pola. Sebuah alat tenun dengan kepala 400 kait mungkin
memiliki empat benang terhubung satu sama hook, menghasilkan kain yang 1600
warp berakhir lebar dengan empat mengulangi menenun akan di.
Istilah
"Jacquard tenun" agak tidak akurat. Ini adalah "Jacquard
kepala" yang menyesuaikan dengan banyak alat tenun dobby besar yang
memungkinkan mesin tenun untuk kemudian membuat pola-pola rumit sering terlihat
di tenun Jacquard.
Mesin
tenun jacquard, relatif umum dalam industri tekstil, tidak seperti mana-mana
seperti dobby tenun yang biasanya lebih cepat dan lebih murah untuk beroperasi.
Namun, tidak seperti alat tenun jacquard, mereka tidak mampu menghasilkan
begitu banyak tenun yang berbeda dari satu warp. Alat tenun jacquard modern
dikendalikan oleh komputer di tempat kartu menekan asli, dan dapat memiliki
ribuan kait.
Threading
dari Jacquard tenun begitu padat karya yang banyak alat tenun yang berulir
hanya sekali. lusi berikutnya kemudian diikat ke dalam lusi yang ada dengan
bantuan robot knotting yang mengikat setiap thread baru secara individual.
Bahkan untuk alat tenun kecil dengan hanya beberapa ribu warp berakhir proses
re-threading dapat mengambil hari.
Pentingnya
dalam komputasi
Jacquard menggunakan kartu untuk menekan
diganti untuk mengontrol urutan operasi. Hal ini dianggap sebagai langkah
penting dalam sejarah perangkat keras komputer. Kemampuan untuk mengubah pola
menenun tenun itu dengan hanya mengubah kartu adalah pendahulu konseptual
penting untuk perkembangan pemrograman komputer dan entri data. Charles Babbage
tahu Jacquard tenun dan berencana untuk menggunakan kartu untuk menyimpan
program dalam mesin Analytical-nya. Pada akhir abad ke-19, Herman Hollerith
mengambil ide untuk menggunakan kartu menekan untuk menyimpan informasi langkah
lebih lanjut ketika ia menciptakan mesin tabulasi kartu menekan yang digunakan
untuk input data untuk 1890 Sensus Amerika Serikat
Pertenunan jacquard biasanya digunakan
untuk menghasilkan sebuah gambar pada kain tenun dengan menggunakan mesin
jacquard, yang membutuhkan keahlian baik seperti pengelolaan pada pemasangan
harness, penarikan gambar, pembuatan kartu, dan lain – lain
Seperti diketahui kain tenun dibuat
dengan silang menyilang (interlacing) benang lusi dan pakan, sehingga diperoleh
kain dengan anyaman yang diperlukan. Banyak sekali jenis anyaman yang dapat
dibuat dan digunakan.
Menurut cara kerja mesinnya,
benang-benang lusi dibagi menjadi dua grup dengan menggerakkan ke atas dan ke
bawah, dan benang pakan diletakkan diantaranya yang dibawa dari samping ke
samping lainnya oleh teropong (shuttle Loom) atau oleh pengantar lainnya.
Cara kerja dari pembentukan mulut
lusi dengan Jacquard pada prinsipnya hampir sama dengan pembentukan mulut lusi
dengan menggggunakan tapet atau dobby, perbedaannya adalah banyaknya gun yang
digunakan, yaitu pada jacquard lebih dari 3 ribu lusi yang dapat dikontrol.
Akibatnya gambar anyaman yang bisa dibuat lebih luas dibandingkan dengan dobby.
Jumlah gun yang diperlukan tergantung desain anyamannya, tetal lusi atau jumlah
lusi paling sedikit berbeda jalannya di dalam 1 rapot.
Beberapa alasan kenapa peralatan
jacquard ini ada adalah:
-
Banyaknya benang lusi dalam satu rapot anyaman menentukan banyaknya
kamran/shaft. Jadi apabila corak anyaman membutuhkan lusi yang banyak maka
kamran.shaft yang digunakan juga harus banyak.
-
Banyaknya kamran/shaft yang bisa dipasang pada mesin tenun terbatas
-
Semakin banyak kamran/shaft yang digunakan, semakin tegang lusinya.
Alasan – alasan mengapa menggunakan jacquard adalah untuk
menggerakkan masing-masing benang lusi secara individu dan biasanya 1 benang
lusi pada satu gambar dikontrol oleh 1 hook.
Bagian-bagian
mesin Jacquard adalah sebagai berikut :
1. Platina dan Jarum
Untuk
mengontrol jumlah lusi, agar dapat lebih mudahya dipergunakan platina yang sama
banyakanya dengan jumlah benang lusi yang digunakan. Platina mengatur
penggerakan tiap-tiap benang lusi dapat pula direncanakan.
2. Pisau dan kotak pisau
Adalah
pisau yang merupakan plat metal atau batang yang tetap pada kotak pisau. Kotak
pisau biasanya digerakkan keats dan kebawah sekali setiap peluncuran pakan
3. Butten, Cylinder dan kartu
Butten
; yang bagian atasnya berayun kekiri dan kekanan dengan titik putar dibawah
dengan meggerakkan cylinder. Cylinder adalah prisma segi ampat, kadang-kadang
segi lima, enam atau segi delapan, tiap permukaan silinder tersebut berlubang
sesuai dengan jumlah jarum yang merupakan masuknya ujung-ujung jarum.
4. Neck Cord, Caabiner dan Jeash (harness Cord).
Neck
cord digantungkan pada kaki platina dan melalui lubang hook board atau dasar
platina. Carabiner diikat pada bagian bawah neck Cord dan menggantungkan
sebundel harness sesuai dengan raport yang terdapat pada tenunan dan melalui
comber board ujung Harness dihubungkan pada Souplinks. Selanjutnya Couplinks
dihubungkan dengan Heald (gun) atau mails dimana benang lusi dicucukkan.
Harness yang dipakai harus kuat da biasanya terbuat dari benang linen. Panjang
Harness dari carabiner sampai mail bervariasi menurut lebarnya kain, makin
lebar kainnya makin panjang Harness itu.
5. Couplink, Glass Mail dan Lingoes.
Bagian
atas dari couplink disebut “Top Couplink” dan bagain bawah glass mail atau
heald disebut “Bottom Couplink”. Panjang couplink kira-kira 6 sampai 9 inchi,
tergantung kepada diameter benang dan tetal benang lusi, dipergunakan nomor
glass mail yang biasanya dipakai standar sebagai berikut
-
Menenun sutra no 2 - no 3
-
Menenun Kapas no 3 - no 4
-
Menenun wol no 5 - no 7
Akan
tetapi “Wire Heald” atau gun kawat lebih kuat dan cocok digunakan sebagai pengganti
glass mail dan coupling. Lingoes yang digantungkan pada setiap Heald digunakan
untuk pemberat, agar harness tidak kendor dan mengembalikan benang-benang lusi
pada kedudukan semula setelah diangkat oleh platina. Bahan yang digunakan
sebagai Ligoes biasanya kawat timah atau Coated Wire. Berat lingoes disesuaikan
dengan tegangan dan kekuatan benag lusi dan dipilih yang cocok menurut kain
tenun yang diinginkan.
6. Comber Board
Comber
Board, berfungsi sebagai penjaga penghantar Harness, sehingga dapat menempatkan
benang-benang lusi dalam posisi yang betul-betul sesuai dengan tetalnya. Comber
board teruat dari kayu “cherry atau Wlanut” dengan ukuan tebal ¼ inchi dan luas
10 inchi persegi.
7. Guide reed atau Harness Guide
Guide Reed fungsinya adalah untuk memperoleh
tinggi mulut lusi yang sama dibagian tengah dan bagian pinggir kain sehingga
lusi bersih dan tegangan benang lusi rata.
Klasifikasi
dari mesin jacquard
Mesin Jacquard, stelah ditemukan,
telah dikembangkan dan menghasilkan produk – produk baru untuk tujuan yang
bermacam-macam.
Tetapi tipe yang paling umum
ditemukan sekarang ini antara lain:
-
Mesin jacquard biasa
-
Mesin Jacquard Cross Border
Mesin
ini digunakan untuk membuat kain yang memiliki batas – batas corak seperti sapu
tangan atau taplak meja dengan corak – corak yang meloncat, yang ditujukan
untuk menghemat kartu tetapi dengan jumlah produksi yang tinggi. Mesin ini
disertai dengan 2 silinder, 1 silinder untuk corak dasar dan yang lainnya untuk
bagian corak batas pada kain. Pada contoh yang lain, 2 silinder juga digunakan
untuk gambar dan corak dasar.
-
Mesin Jacquard Veldol
Mesin
ini merupakan type tebaru dari mesin jacquard dan memiliki ukuran jarum – jarum
yang sangat halus, dimana jarum – jarum tersebut disusun dalam garis Zigzag, selain
itu kartu yang kontinyu digunakan pada mesin ini, sehingga tipe mesin ini dapat
menenun pakaian dengan gambar yang besar.
-
Mesin Jacquard untuk Leno atau kain kasa
-
Mesin jacquard untuk karpet
Berdasarkan
mekanismenya, mesin jacquard dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
-
Mesin jacquard single lift
Mesin
jacquard single lift adalah mesin jacquard yang satu benang lusi dalam 1 rapot
dikontrol oleh 1 platina dari 1 kartu untuk 1 helai pakan. Pembentukan mulut
lusi yang terjadi adalah mulut lusi naik (over shed) atau mulut lusi turun
(Center shed). Mulut lusi turun diperoleh dengan menggerakkan hookboard turun
pada waktu kotak pisau turun
-
Mesin jacquard double lift
Mesin
jacquard double liftadalah mesin jacquard yang satu benang lusi dalam 1 rapot
dikontrol oleh 2 buah platina yang dilengkapi dengan 2 buah kotak pisau yang
bergerak berlawanan. Sehingga pisau pertama untuk platina yang pertama dan
pisau nkedua untuk platina yang kedua. Kedua platina dihubungkan dengan sebuah
jarum dan sebiah karu pada silinder untuk 1 pakan. Pembentukan mulut lusi yang
terjadi adalah mulut lusi semi – open shed atau terbuka. Ada 2 jenis type mesin
double lift, yaitu single cylinder dan double cylinder.
-
mesin jacquard dengan tipe khusus
Cara pencucukan tali harnes pada comber board
ada beberapa jenis, yaitu :
1.
Tipe Prancis.
Penomoran
platina dimulai dari sudut kanan belakang ke sudut kiri belakang baris demi
baris dari belakang ke depan dan berakhir pada sudut kiri depan. Penomeran pada
comber board dari sudut kiri belakang kolom demi kolom dari belakang ke depan
dengan jumlah kelipatan genap. Pada baris dasar platinadari kiri ke kanan dan
berakhir pada sudut kanan depan. Sedangkan efek lusi pada kertas desain
berurutan dari kanan ke kiri.
2.
Cara Jerman
Penentuan
platina dari sudut kiri depan baris demi baris ke belakang sehingga berakhir
pada sudut kanan belakang. Penomeran pada comber board dimulai dari kiri depan
ke belakang kolom demi kolom ke kanan dan berakhir di kanan belakang. Urutan
lusi tetap dari kiri ke kanan baik pada kertas desain maupun tenunannya.
3.
Cara Jepang
Penomeran
dimulai dari sudut kanan belakang dan berakhir pada sudut kiri depan.
Pembentukan pada comber board dimulai dari kiri depan ke belakang kolom demi
kolom sehingga berakhir di kiri depan. Urutan ini daroi kiri ke kanan begitu
juga pada kertas dasarnya.
III.
Alat dan Bahan
1.
Rol meter
2.
Peralatan jacquard yang terpasang pada ATM
IV.
Langkah Kerja
1.
Mengenal peralatan mesin jacquard
2.
mengamati peralatan mesin jacquard
- Klasifikasi
menurut :
a.
Sistem pengangkatan
b.
Jumlah silinder
c.
Pembukaan mulut lusi
- Jumlah hook
yang dipakai
- System
pengikatan tali harnes
- Nomer comber
board
- Berat lingoes
- Jumlah motif
(rapot anyaman)
V.
Data Praktikum
-
Sistem Pengangkatan :
single lift
-
Pembentukan mulut lusi :
Bottom Close Shed
-
Jumlah silinder : 1 buah
-
Kapasitas :
{(43x2)x12}= 1044
-
Basis : 12
-
1 neck cord : ada 6 tali harness
(jumlah rapot corak = 6 rapot)
-
Jumlah lusi : 5308 helai
-
No sisir : 64/3
-
Sistem pencucukan : Sistem Jerman
Jacquard
digerakkan oleh 2 stang dari poros utama, yaitu:
ü Stang luar :
untuk menggerakkan pisau
ü Stang dlam : untuk menarik prisma
Mekanismenya:
Satu
benang lusi dikontrol oleh satu platina, apabila platina bergerak ke atas maka
secara otomatis benang lusi akan ikut terangkat, sebaliknya apabila platina
tidak bergerak ke atas maka benang lusi akan tetap diam di tempat/tdak kut
naik. Platina sendiri dapat bergerak ke atas apabila pisau mengangkatnya ke
atas, apabila posisi paltina terbebas dari pisau maka pada saat pisau naik,
platina tidak ikut terangkat. Jarum merupakan peralatan jacquard yang mempunyai
peran dalam membebaskan atau tidak membebaskan platina dari pisau, platina
sediri berhubungan secara individu dengan jarum, apabila jarum terdorong ke
kanan maka platina sksn terbebas dari jangkauan pisau, tetapi apabila jarum
tidak terdorong maka platina berada dalam jangkauan pisau. Bergerak atau tidak
bergeraknya jarum ke kanan ditentukan oleh lubang- lubang yang terdapat pda
kartu jacquard. Apabila kartu jacquard tidak berlubang, maka jarum akan
terdorong ke kanan. Sebaliknya jika kartu berluang maka jarum tidak akan
terdorong.
VI.
Diskusi
Pada saat praktikum kami mengamati
mesin dari bawah ke atas. Mesin ini memiliki kartu untuk membentuk motif
jacquard.Uniknya masing- masing benang lusi dikontrol uleh satu platina, hal
ini sangat berbeda dengan sistem konvensional menggunakan cam dan dobby. Pada
sistem cam kontrol naik turun benang lusi berkelompok sesuai dengan cucukan
pada gunnya masing- masing. Sedangkan pada dobby juga berkelompok, akan tetapi
jumlahnya terbatas hal ini karena jack lever yang menaik turunkan gun sesuai
dengan lubang yang dibentuk dalam kartu dobby. Beda halnya dengan jacquard yang
masing- masing benang lusinya bekerja untuk membentuk motif. Di sini tidak ada
gun melainkan comber board yang dimasuki tali harness. Penomoran lubang comber
board yang digunakan saat praktikum dimulai dari sudut kanan belakang ke depan
kolom demi kolom dari belakang ke depan dan berakhir pada sudut kiri depan
sehingga sisitem ini termasuk sistem pencucukan jerman.
VII.
Kesimpulan
Sistem Pengangkatan adalah single
lift, pembentukan mulut lusi termasuk Bottom Close Shed, Jumlah silinder 1 buah
dengan kapasitas Kapasitas 1044, jumlah basis 12, Jumlah lusi 5308 helai, No sisir 64/3, Sistem
pencucukan Sistem Jerman. Jacquard digerakkan oleh 2 stang dari poros utama
yaitu Stang luar untuk menggerakkan
pisau dan Stang dalam untuk menarik prisma.
MEMBUAT RENCANA TENUN JACQUARD
I.
Maksud dan Tujuan
Untuk memahami perencanaan
pembuatan kain tenun jacquard dan pengaturannya pada mesin
II.
Dasar Teori
Merencanakan
pembuatan kain jacquard membutuhkan beberapa langkah perencanaan yang matang
agar hasilnya sesuai dengan apa yang kita inginkan. Langkah- langkah untuk
perencanaan tersebut adalah sebagai berikut:
1.
Memilih ukuran dari raport gambar kain jacquard
Ukuran
raport gambar desain yang akan dijadikan kain tenun jacquard merupakan langkah
pertama yang harus dilakukan. Lebar gambar umumnya berbanding dengan jumlah
platina pada mesin jacquard dan berbanding terbalik dengan tetal lusi kain.
Lebar design gambar diperbesar dengan cara:
a.
Penggunaan dan pengaturan multiple leash, desain gambar dapat
diperbesar 2 sampai 3 kali. Dibanding single leash, yaitu sesuai dengan
perkalian leash atau jumlah harness yang dihubungkan pada satu platina di dalam
satu raport gambar.
b.
Untuk desain gambar simetris, lebar gambar dapat diperbesar dua
kali jumlah platina
2.
Membuat sketsa dan memperbesar gambar
Desain
gambar selanjutnya di gambar kemudian di perbesar dan dipindahkan ke kertas
desain yang akan menunjukkan tetal lusi dan tetal pakan yang diperlukan dalam
arah lebar dan panjang kain. Kolom merupakan representasi benang lusi yang
berarti juga harus disesuaikan dengan jumlah platina, sedangkan baris
menunjukkan representasi benang pakan. Gambar tersebut kemudian diberi anyaman-
anyaman.
3.
Penggunaan kertas desain harus sesuai dengan ukuran
4.
Menggambar tenunan, sket dipindahkan ke kertas desain
Untuk
menggambar desain atau anyaman pada kertas desain dapat diketahui bahwa gambar-
gambar tersusun dari kombinasi garis lurus. Kurva dan bayangan. Oleh karena itu
maka perlu diperhatikan kenampakan kain tenunnya, serta ketelitian untuk
menghindari efek lusi dan pakan yang dikehendaki yaitu efeknya terlalu panjang.
5.
Penomoran platina-hook dan penentuan cucukan tali harness
6.
Pelubangan kartu, penjaitan kartu dan pemasangan pada mesin
jacquard
Untuk
pembuatan kartu anyaman, maka kartu- kartu dilubangi pakan demi pakan yang
dibaca dari kertas desain . proses pelubangan ini dilakukan pada mesin pelubang
kaeru. Ada 2 cara pelubangan kartu. Yang pertama pelubangan kartu baris demi
baris yang sesuai dengan dasar kapasitas mesin (jumlah pisau) yang digunakan,
yang kedua yaitu satu kartu untuk satu pakan sekaligus pelubangannya sehingga
lebih cepat.
7.
Penentuan nomor comber board, divisi dan perhitungannya
8.
Pembuatan dan pengikatan tali harness
9.
Penggantungan coupling dan mata gun
10.
Pencucukan benang lusi pada mata gun
11.
Menjalankan mesin dan memerikasa hasilnya
III.
Alat dan Bahan
1.
Gambar gitar yang diinginkan
2.
Software corel draw
3.
Kertas
IV.
Langkah kerja
1.
Siapkan gambar gitar yang diinginkan untuk motif jacquard
2.
Susun kotak pada corel draw dengan perbandingan 1:0,5
3.
Menentukan jumlah lusi pada setiap basis 12 helai.
4.
Diasumsikan mesin memiliki 12 basis, sehingga total lusi untuk 1
repeat adalah 12x12= 144
5.
Membuat motif gitar pada kotak yang sudah disusun
6.
Membuat anyaman dasar (warna biru) dengan anyaman 3/1 v 1
7.
Membuat anyaman polos disekitar anyaman motif (warna merah bata)
8.
Membuat anyaman badan gitar satin 12 gun v 7 untuk badan gitar
9.
Membuat anyaman bayangan efek 3D untuk badan gitar dan sound hole
10.
Membuat anyaman rib 2/2 untuk pick guard, headstock dan saddle
11.
Membuat anyaman ½ v 2 untuk finger board
Membuat Comber Board (tugas
dilampirkan di kertas karton)
1.
Membalik anyaman sebenarnya sebanyak 10 pakan (pakan 40 s/d 49)
2.
Menggambar comber board sesuai cucukan jerman
V.
Perhitungan
Diketahui
(dimisalkan)
1.
Jumlah Basis = 12
2.
Jumlah lusi/ basis=12
3.
Jumlah Lusi per repeat= 12x12= 144 helai/repeat
4.
Tetal lusi= 125 helai per inch
5.
Lebar kain= 28,8 inch
6.
Jumlah lubang ke arah dalam comber board= 24
7.
Lebar sisir = 29 inch (@2 helai/lubang)
Nomor comber board
dalam tabel:
Count
|
1
inch
|
1
cm
|
Holes
in depth
|
Remark
|
0
|
12,2
|
4,8
|
44,0
|
Silk
goods
|
1
|
10,1
|
4,0
|
44,0
|
Silk
goods
|
2
|
7,9
|
3,1
|
44,0
|
Rayon
goods
|
3
|
6,7
|
2,6
|
33,0
|
Cotton
goods
|
4
|
5,5
|
2,1
|
33,0
|
Worsted
goods
|
13.
Pembagian baris lubang pada comber board
6 x 25= 150
baris (jumlah total baris yang dibutuhkan)
161-150=11
baris (kelebihan jumlah baris lubang), kelebihan ini dibagi rata pada setiap
repeat.
Pada saat perencanaan comber board
kami menentukan faktor perhitungan yang dibutuhkan sendiri, sehingga perlu
beberapa kali percobaan agar jumlah repeat gambar dapat menghasilkan angka yang
genap. Di sini kami menggunakan 12 basis, setiap basis berisi 12 helai lusi.
Jumlah lubang ke arah comber board adalah 24. Angka ini merupakan kelipatan
dari basis, sehingga jika jumlah lubang ke arah dalam comber board ini tidak
bulat maka desain tidak akan utuh. Berdasarkan perhitungan maka desain terdidi
dari 25 repeat dan ada 11 lubang sisa yang harus dibagi rata dalam comber board
sehingga menghasilkan comber board seperti di bawah ini:
Lampiran
I.
Diskusi
Pada saat
perencanaan kain jacquard kami memilih software Corel Draw karena sudah
tersedia di komputer, sehingga tidak perlu mendownload software lain. Pada
tahap pembuatan anyaman dasar cukup lancar, akan tetapi ketika membuat efek-
efek khusus seperti 3 dimensi harus diulangi beberapa kali karena
mempertimbangkan ketajaman efek dari desain yang dibuat.
Lubang sisa tersebut tidak akan dimasukkan tali harness, akan
tetapi dibiarkan saja. Tujuan dari pembagian ini agar sisa lubang tidak
menumpuk satu tempat yang mengakibatkan lebar desain yang berbeda- beda.
Pada Pelubangan
kartu kami menggunakan sistem pencucukan jerman sehingga cara menyusun kartunya
adalah membalik desain semula dari kiri ke kanan, lalu menyusunnya di kartu
dari sudut kanan belakang kedepan kolom demi kolom dari belakang ke depan dan
berakhir pada sudut kiri depan. (dilampirkan di kertas karton)
II.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil perhitungan maka di dapatkan:
1.
Jumlah lusi total =3600 helai
2.
Jumlah repeat gambar= 25
3.
Nomor comber board= nomor 4
4.
Jumlah baris ke arah comber board= 161
5.
Jumlah baris lubang yang diperlukan dalam satu
repeat pada comber board= 6
6.
Total baris yang dibutuhkan= 150
7.
Sisa baris= 11
No comments:
Post a Comment