Dosen: Valentinus Galih Vidya Putra
1. Mesin Ring spinning atau rotor OE Spinning (gambar 1) adalah salah satu
mesin yang digunakan untuk pembuatan benang, variabel terpenting dalam proses
pembuatan benang adalah twist atau pelilitan.
Twist dikarakteristikkan berdasarkan arah dan kecepatan
rotasi pada rotor dan juga kecepatan pada pengantar yarn. Definisi dari twist
adalah banyaknya lilitan pada yarn tiap satuan panjangdan memiliki dimensi [L]-1
. Lawrence (2010) meyatakan bahwa proses twist pada mesin spinning dapat
dilakukan dengan mesin ring spinning atau open end (rotor spinning, friction spinning dan air
jet spinning). Menurut futher (2009) besar twist pada mesin spinning bergantung
pada kecepatan rotor pada mesin rotor spinning/ spindle pada mesin ring
spinning dan juga kecepatan delivery yarn, dan dirumuskan seperti persamaan (1)
di bawah, sedangkan menurut vaclav rohlena (1975) bentuk twist dapat dibedakan
menjadi dua buah bentuk yaitu tipe Z dan Tipe S. Bentuk S-Twisted adalah bentuk
yang mana arah kecepatan antara penghantar yarn dan kecepatan rotor memiliki
arah yang sama, sebaliknya jika arahnya berlawanan, maka tipe twist adalah
Z-Twisted, nilai twist bergantung dari kecepatan anguler yarn terhadap kecepatan
delivery yarn Vd, secara garis besar rumusan untuk Z-Twist adalah sesuai
persamaan (2)
Dengan η
adalah koefisien penyusutan dengan nilai η<1 dan umumnya berkisar 0,95; d
adalah diameter rotor nrotor adalah kecepatan anguler rotor tiap
satu putaran dalam satuan waktu; dan Vd adalah kecepatan delivery yarn,
Hubungan twist terhadap kecepatan rotor (nrotor) dan delivery yarn (Vd)
menurut Gunter Trommer (1995) pada mesin rotor spinning adalah sesuai dengan
persamaan (3)
Dengan
konstanta koefisien penyusutan (shringkage) η (tidak berdimensi) dan konstanta
yang dikarenakan pengaruh perputaran yarn terhadap rotor e0 (tidak
berdimensi) bernilai sangat kecil.
Tentukan:
a. Tunjukanbahwa persamaan (1),(2) dan (3) memiliki rumusan yang benar!
b. Dari gambar 1 buktikan bahwa pada mesin OE memiliki kecepatan linier
pengantar benang Vd=(nyarn - nrotor) πdrotor sedangkan
pada ring spinning Vd=(nbobin – nspindel) πdbobin (Lawrence,2010)
c. Prediksikan hubungan antara kekuatan benang (strength) terhadap besar
twist (F vs T) serta kekuatan benang terhadap kecepatan Vd (F vs Vd)! Tunjukan manakah
yang memiliki twist yang lebih besar antara ring spinning atau OE pada kondisi
penyetingan mesin yang sama. (arah putaran rotor dan bobin searah jarum jam,
kecepatan putar bobin dan rotor sama, kecepatan putar yarn dan traveller sama)
d. Buatlah skema simulasi simulink dengan matlab untuk persamaan gerak
linier pengantar benang Vd untuk mesin OE, anggap bahwa (nyarn - nrotor)
πdrotor adalah suatu
konstanta bebas
2. Sebuah model klasik molekul C-H yang terdiri dari struktur linier dua
masa dengan gaya listrik diantara ion- ionnya yang direpresentasikan dengan
sebuah pegas yang identik dengan konstanta pegas tersebut K (Gambar 2) abaikan
efek rotasi, anggaplah massa atom H adalah m sedangkan massa C adalah M (M>>m),
masa M jauh sangat lebih besar dari masa m, sehingga dianggap bahwa massa m
sajalah yang bergerak, tentukan:
a. Persamaan gerak dari system tersebut dan tentukanlah besar kecepatan
sudut ω
b. Buatlah sketsa simulasi simulink matlab untuk sistem di atas
c. Buatlah sketsa simulasi grafik dan rumus listing program pada matlab
untuk memperlihatkan hubungan antara kecepatan terhadap fungsi waktu dan posisi
terhadap fungsi waktu atom H
d. Bandingkan kecepatan sudut ω untuk molekul C-H (massa kedua atom M dan m)
dengan H2 (massa kedua atom m)!
No comments:
Post a Comment