Saturday, October 12, 2013

Prinsip Pembersihan pada Proses Blowing

Pada proses blowing dari bale opener sampai carding terus menerus ada proses pembersihan dengan pembuangan kotoran. sedangkan pada mesin drawing prosesnya sudah berbeda, serat- serat pendek dihisap ke blower. Nah untuk proses pembersihan dari bale opener sampai ke carding ada 3 prinsip yang menunjang keberhasilan pembuangan kotoran, yaitu:

1. Gravitasi
rumusnya v= m.g.h
Kotoran memiliki masa yang lebih besar dari pada serat kapas, sehingga lebih mudah jatuh ke bawah. Dengan memanfaatkan gravitasi bumi maka pembersihan kapas berjalan dengan baik.

2. Aliran udara
kapas memiliki masa jenis yang lebih kecil dari pada kapas sehingga ketika ada aliran udara maka kapas lebih mudah terdorong ke depan dari pada kotorannya.

3. Gaya sentrifugal
rumusnya F=mvkuadrat/r
saat kapas melewati rol- rol, taker in, silinder dan dofer maka akan terjadi rotasi dan kapas pun ikut berotasi. semakin besar masa benda maka gaya sentrifugalnya semakin tinggi. dalah hal ini masa yang lebih besar adalah kotoran kapas. sehingga kotoran memiliki gaya sentrifugal yang tinggi lalu keluar dari lintasan rotasi. kapas menjadi bersih.

Thursday, October 10, 2013

Pemintalan


Pemintalan adalah istilah umum untuk suatu proses diamana serat yang relatif pendek disejajarkan satu sama lainnya dan dibentuk menjadi ukuruan tertentu.
Prinsip dasar pemintalan terbagi menjadi 6, yaitu:
1. Opening, memisahkan serat menjadi gumpalan- gumpalan serat
2. Cleaning, membuang kotoran yang ada pada serat.
3. mixing, mencampurkan jumbai- jumbai serat
4. doubling, saling menutupi ikatan serat
5. drafting, penarikan ikatan- ikatan serat
6. twisting, pemberian antihan pada ikatan- ikatan serat


berikut ini adalah contoh bagian bale opener

Bahan baku berupa kapas
lattice penyuap kapas dan grid bar 

 orange: lattice berpaku, sedangkan diatasnya ada 2 rol yaitu rol pemukul dan rol perata

 pintu untuk membuka mesin

tombol untuk mengaktifkan mesin

 puli dari rol pemukul dan rol perata tampak samping

Lattice bawah tampak samping

lattice berpaku 




contoh bagian dari chute feed 

chute feed tampak samping 

integrated circuit


tempat mesin

rol penyuap, rol pemukul, mesin pengurangan rol motor

saluran penghubung antara section dan chute feed

1 pasang rol pengantar
rol dibawahnya lsngdung terhubung dengan mesin carding

tampak samping antara rol chute feed yang digerakan rol dari carding


 contoh bagian super cleaner 




contoh bagian carding







Belajar Mesin Rajut Datar 2 posisi

Nah kali ini tugas dari dosen adalah membuat kain plain sepihak dan plain bundar. Berhubung kami ketinggalan satu pertemuan di banding grup lain makanya kami harus cari waktu kososng dimana mahasiswa tidak ada yang menggunakan lab rajut. habis ngerjain risalah pemintalan nih, lansung cari- cari apa lab rajut kososng untuk besok, soalnya dari kemarin banyak di gunakan untuk praktek. nah akhirnya pas selesai prak. pemintalah ternyata lab rajut kosong.

keesokan harinya...
ba'da solat dhuhur kami langsung ke mesin di lab, ternyata ga ada dosen, jadi kami sekelompok berusaha mengingat teori yang di ajarkan dosen hari senin kemarin. langkah kerjanya pertama bikin pancingan , semua selot cam dibuka lalu diseret 1 course, masukan sisir lalu masukan kawat ke dalam loop di sisir tsb. atur slot cam sesuai jenis kain (kami membuat plain bundar dan plain sepihak depan) lalu geser penyeret 40 course atau 20 tour. nah untuk berpindah ke plain sepihak kami menggunakn warna benang yang berbeda. Caranya putus kan benang antara gulungan dan lubang kancing, lalu sambung (weaver) benang di bawah lubang kancing itu dengan benang dengan warna yanng baru. tarik benang dari ujung jeratan ke bawah needle bed sampai warna baru terlihat, talikan benang sisa penarikan tadi ke pen. sehingga siap untuk di stel camnya dalam posisi plain sepihak, penyeret diajalankan 40 course lagi. awalnya agak sulit karena jarumnya ngga mau ngambil benang terus, 
dipikir- pikir tension udah cukup, slot cam dah sesuai diagram, penyeret juga ga ada masalah, feeder udah komplit. apa yaa yang kurang, kita nyoba sekitar 3 kali tapi masalahnya selalu sama setiap mau ganti dari plain bundah ke plain sepihak pasti jeratannya malah numpuk di dalem jarum. 
ini dia hasil kegagalan kami..

yang pertama lumayan acak-acakan, jeratan putus dimana mana, jarum ngga mau ngambil benang

udah hampir jadi, tapi pas pindah ke plain sepihak malah jeratannya numpuk di kepala jarum, jadi sulit untuk mengambil jeratan baru lagi , so kami putuskan untuk mengakhirinya...

Sebenarnya ada dua lagi yang gagal, yang satu gagal karena penyetelan nomor raising camnya terlalu besar sehingga loop jeratan juga semakin besar. sedangkan yang satu lagi gagalnya karena bolong. tapi produk tersebut hilang dari meja kerja kami, sehingga tidak ada dokumentasinya.

nah tiba2 ada anak d3 masuk. tapi prakteknya hanaya sebentar. setelah selesai dosen mereka menghampiri kami dan mengajari kami karena kami terlihat kesulitan. ternyata masalahnya ada pada sikat dekat feeder pada penyeret. Pantas saja mulut jarum sulit terbuka. yang kedua seharusnya kami melepas salah satu bagian jeratan, depan atau belakang, ketika selesai merajut plain bundar untuk lanjut ke plain sepihak, karena pemberat harus berkonsentrasi pada jenis jeratan yang sedang di kerjakan saja. untuk yang terakhir dikunci dengan jeratan rib 2 course.
akhirnya setelah sikat dibenarkan dan teknik diperbaiki maka jadilah kain rajut 40 course x 40 wale yang lumayan rapih.



nah dari sini kita belajar bahwa 
1. pada saat menggeser penyeret harus sampai berbunyi klik. jika tidak maka ketika di beser berbalik arah, tidak akan membentuk jeratan baru. 
2. setelah satu course, penyeret jangan diseret terlalu jauh karena ketika penyeret diseret berbalik arah akan menimbulkan loop besar di pinggir kain
3. sikat harus di dekatkan saat lidah tidak membuka
4. saat jeratan menumpuk pada kepala jarum ada kemungkinan, lidah sulit dibuka lagi karena terlipat di kepala jarum atau malah lidahnya ada yang lepas.
5. Saat menemui kesalahan dalam sistem perajutan pada mesin rajut datar maka yang perlu di periksa berturut- turut adalah kesesuaian penyuapan benang, pemeriksaan lidah jarum, pemeriksaan sikat pembuka lidah jarum 

Semoga untuk kedepan kami dapat lebih lancar dalam menjalankan mesin. semoga bermanfaat ^^

Tuesday, October 1, 2013

Latihan Soal Serat Tekstil 1

Berikan jawaban saudara dengan singkat tapi jelas.
1.      Jelaskan susunan molekuler serat berdasarkan analoginya dengan struktur benang sebagaimana pernah dijelaskan dan didiskusikan di kelas.
2.      Bagaimanakah pengaruh panjang serat terhadap kekuatan dan sifat pegangan benang maupun kain yang dihasilkan?
3.      Berikan definisi “polimer” dan jelaskan empat penggolongan utama polimer berdasarkan sumber, bentuk, sifat termal, dan monomer dasarnya.
4.      Berikut di bawah ini adalah gambar skematik polimer termoplastik (kiri) dan termoseting (kanan). Berikan penjelasan mengenai perilaku termal kedua jenis polimer tersebut berdasarkan sifat ikatan silangnya.

5.      Gambar di bawah ini adalah struktur kimia selulosa, yaitu bahan kimia dasar serat tanaman seperti kapas yang pada umumnya memiliki karakteristik berdaya serap tinggi. Bagian manakah dari struktur tersebut yang bertanggung jawab terhadap sifat penyerapan serat alam tumbuhan?
6.      Berikut ini adalah tabel sifat-sifat fisik serat alam tumbuhan:
Berdasarkan data tersebut di atas, manakah serat yang memiliki kehalusan paling tinggi dan mana yang paling kasar (1 mm = 1/1000 mm)? Berikan penjelasan atas jawaban yang saudara berikan.
7.      Apakah perbedaan yang paling mencolok antara serat biji (kapas) dan serat batang? Ini ada kaitannya dengan proses retting yang sering dikerjakan untuk serat jute ataupun flax.
8.      Bagaimanakah pengaruh aliran air terhadap mutu serat jute yang dihasilkan pada retting dengan cara perendaman?
9.      Berikan penjelasan saudara mengenai water retting dan dew/ground retting, kelebihan dan kekurangan cara yang satu terhadap lainnya. Pada serat apakah dew/ground retting biasa dikerjakan?
10.  Berikut di bawah ini adalah kurva tegang-tekan (stress-strain curve) beberapa jenis serat alam. Manakah serat yang memiliki kekuatan yang paling tinggi pada grafik di bawah ini?

11.   Berikut ini adalah data mengenai ketahanan kusut kain yang terbuat dari serat alam dan sintetik yang diukur berdasarkan sudut kembali dari kekusutannya (CRA = crease recovery angle). Jelaskan pendapat saudara mengenai sifat ketahanan kusut kain yang terbuat dari serat flax pada kondisi standar (SC = standard condition).

12.  Apa yang dapat saudara ceritakan mengenai pencampuran serat dan sifat ketahanan gosok (abrasion resistance) serat berdasarkan data pada tabel di bawah ini:

13.  Dari data sifat fisik serat pada tabel Soal No. 6, serat batang manakah yang masih baik untuk dijadikan sebagai bahan pakaian? Berikan penjelasan atas jawaban saudara.
14.  Kehalusan serat wol yang tidak dimiliki serat lain adalah bentuknya yang keriting. Jelaskan pengaruh bentuk serat yang demikian terhadap sifat kain.

15.  Bagaimanakah kira-kira penjelasan saudara mengenai bentuk serat wol yang keriting dan sifat ketahanan kusutnya yang sangat baik?

Work intruction Winding machine

TUJUAN
Fungsi mesin winding adalah mengubah bentuk gulungan dari bentuk cop menjadi bentuk cone serta memperbaiki kualitas benang.

RUANG LINGKUP
Instruksi kerja ini dibuat agar operator mesin winding dapat menjalankan mesin untuk proses benang dalam bentuk cop menjadi bentuk cone.

TANGGUNG JAWAB
Manager/asisten manager bertanggung jawab mengatur pelaksanaan proses produksi winding melalui shift officer sampai dengan operator.

PROSEDUR
1.   Check paper cone yang terpasang di creel mesin winding sesuai jenis benang dan material yang diproses.
2.   Check pemakaian warna bobin yang dipakai di mesin spinning sampai winding sesuai jenis benang dan material yang diproses.
3.   Segera mengatasi tombol kuning, lampu merah dan orange untuk putus benang serta doffing manual. Bila ada lampu hijau, lampu kuning nyala.
4.   Memeriksa jalur benang dari mesin spinning ke winding, serta memasukkan cop ke magazine.
5.   Seleksi dan memisahkan cop abnormal pada tempat yang disediakan.
6.   Membersihkan brush drum, waxing shaft dan plate serta tension yang kotor.
7.   Mengganti wax apabila wax tersebut menjelang habis.
8.   Memberikan ekor gulungan pada paper cone awal gulungan setelah doffing.
9.   Mengambil hard waste (yarn waste) di box OE dan ditempatkan pada tempat yang disediakan sesuai jenis material.
10.   Selalu menjaga kebersihan mesin serta lingkungan kerja area winding

11.   Menempatkan bobin kosong spinning pad box doffing sesuai warna yang ada.