Wednesday, August 31, 2016

Syarat Serat dapat Dipintal Menjadi Benang

Serat harus memiliki kriteria atau syarat tertentu agar dapat dipintal menjadi benang, antara lain :
1.    Serat harus cukup panjang
Serat yang panjang, mempunyai permukaan gesekan (friction) lebih luas, sehingga tidak mudah slip dan benangnya menjadi lebih kuat. Dengan demikian, tiap-tiap serat dengan panjang tertentu mempunyai daya pintal (spin ability) sampai batas nomor tertentu. Jadi, penggunaan serat kapas harus disesuaikan dengan daya pintalnya.
2.    Serat harus cukup halus
Kehalusan serat juga dapat mempengaruhi kekuatan benangnya. Jumlah serat-serat yang halus pada suatu penampang benang tertentu, jumlahnya relatif lebih banyak jika dibandingkan dengan jumlah serat-serat yang lebih kasar. Dengan demikian, makin halus seratnya maka permukaan gesekan juga makin besar, kemungkinan terjadinya slip berkurang sehingga benang makin kuat.
3.    Gesekan permukaan serat
Gesekan permukaan serat mempunyai pengaruh yang besar terhadap kekuatan benang. Serat yang halus biasanya mempunyai pilinan per satuan panjang yang lebih banyak dan relatif lebih panjang sehingga gesekan permukaan seratnya juga lebih baik. Makin bertambah baik gesekan permukaan, kemungkinan slip antara serat satu dengan yang lain berkurang sehingga benangnya relatif lebih kuat.
4.    Serat harus cukup kuat 
      Dua benang yang masing-masing terdiri dari serat-serat yang kehalusan sama tetapi kekuatan seratnya berbeda, maka benang yang terdiri dari serat-serat yang kuat akan mempunyai kekuatan yang lebih besar jika dibandingkan dengan benang yang terdiri dari serat-serat yang kurang kuat. 
       Selain hal-hal di atas, kita perlu memperhatikan mixing serat
        Mixing kapas berkaitan erat dengan kualitas kapas (Raw material) yang sangat berpengaruh pada kualitas hasil  benang. Meskipun demikian kita harus berusaha mengatur mixing dengan benar dan tepat agar kualitas benang tetap bagus.
         Setiap kapas yang datang diambil sampelnya untuk dicek kualitas melalui uji laboratorium (pengujian raw material). Cek kualitas kapas tersebut meliputi cek kekuatan serat (fibre strength), keseragaman panjang serat, trash dan nep (NATI), kehalusan serat (fibre finesess), honey dew dan warna serat (kapas).
          Kehalusan serat kapas ditentukan oleh varietasnya, dan dalam satu varietas kehalusan dipengaruhi oleh diameter dan presentase selulosa yang dikandungnya. Pada umumnya dapat dinyatakan bahwa kapas yang seratnya pendek cenderung kasar dan serat yang panjang dapat dinyatakan halus. Pengujian kehalusan serat dinyatakan dengan harga mikronaire yaitu ukuran relatif kehalusan serat yang didapat dari hasil pembacaan skala mikronaire. Harga mikronaire berpengaruh pada proses pembuatan dan mutu beang yang dihasilkan, antara lain efisiensi pembersihan kapas, pembentukan nep, kekuatan dan keratan benang bahkan pada kenampakan dari bahan jadinya. Salah satu faktor yang paling besar ialah pengaruh kehalusan pada nep. Apabila variabel lainnya tetap,maka serat dengan nilai mikronaire yang rendah akan menghasilkan jumlah nep yang lebih banyak daripada sarat dengan nilai mikronaire yang tinggi. Oleh karena itu untuk kapas yang nilai mikronaire nya rendah kita hanya memakai 5-10% dalam satu mixing kapas dan kita juga bisa mengajukan claim ke supplier bilamana ada party kapas tersebut.
        Pada kapas jenis tertentu karakteristik lain yang dihadapi ialah kecenderungan lengket (adhesive tendency) akibat  dari kadar honey dew untuk kapas yang kadar honey dew nya tinggi kita atur penmakainnya dalam mixing kapas misal 5-10% saja. Kemudian kita harus mengkomunikasikannya dengan bagian lain seperti maintenance dan operation untuk lebih intensif. dalam pembersihan mesin dan bila diperlukan bisa menghubungi bagian utility AC untuk mengecek atau menyesuaikan suhu ruang.
        Terakhir warna serat kapas juga harus dikontrol untuk menjamin kenampakan benang dan kain konstan. Karena kapas (cotton) merupakan serat alam warnanya cenderung berubah-ubah. Oleh karena itu kita harus berhati-hati dalam mengatur mixing kapas. Apabila ada kapas beda warna apalagi perbedaannya sangat mencolok jangan simpan terlalu lama (karena semakin lama warnannya semakin gelap), kita pakai hanya 5-10% dalam 1 mixing kapas dan ada perlakuan khusus pada cara feeding yaitu pemakaiannya diatur secara merata dalam feeding mesin blowing. Selain itu bila menghadapi perubahan kontrol dalam proses produksi agar bagian operation memakai sistem fifo (firs in first out) dalam pemakaiaan stok produksi (shino dari produksi roving) sehingga hasi produk akhir yaitu benang perubahan kenampakan benang konstan.
            Semua pemeriksaan krarateristik kapas tersebut adalah uji laboratorium yang sebagian berasal dari pengujian yang berdiri sendiri dalam laboratorium. Testing serat dalam laboratorium selalu sangat penting alasanya bukan hanya faktor komersial tapi karena keperluan menjamin pencampuran yang homogen. 
        Dalam beberapa tahun terakhir telah dipakai ’high volume intsrument testing’{HVI} untuk serat kapas. Klasifikasi dan sertifikasi serat dilakukan memakai HVI, dimana bale yang keluar dari ginning diperiksa satu persatu dan setiap bale punya hasil tes atau ‘fiber certificate’ masing-masing. Dalam kondisi ini laboratorium hanya perlu melakukuakan pemeriksaan campuran (blend) dan pemeriksaan kerusakan serat pada berbagai tingkat proses spinning.
        Jika pengaturan dan perubahan mixing kapas sudah dilaksanakan sesuai dengan sistem yang benar maka harus ditindaklanjuti dengan pelaksanaan yang benar pula di lapangan antara lain pada proses pengiriman kapas oleh Unit Niaga (P & W) dari gudang kapas ke mixing room, penataan dan penyusunan bale kapas di mixing room dan blowing room oleh  baigan operation. Blowing merupakan proses awal di spinning. Jika awalnya benar maka haasilnya diharapkan baik dan benar pula tapi jika awalnya salah bisa dipastikan proses berikutnya bahkan hasilnya tidak baik. Oleh karena itu kontrol/pengawasan di lapangan setiap saat jangan sampai terabaikan. Optimalisasi dan kerja sama yang baik dari semua pihak baik unit spanning maupun yang berhubungan dengan unit lain sangat diperlukan untuk memperoleh hasil yang diharapkan perusahaan.

S
Se

Thursday, August 25, 2016

Clothing untuk mesin Carding



Clothing untuk mesin Carding- Suatu hal yang sangat penting yang perlu diperhatikan dalam carding adalah clothing yang dipakai untuk menutup permukaan-permukaan taker-in, cylinder, flat, dan doffer. Card clothing mirip dengan sikat dari kawat atau parut yang pada pokoknya terdiri dari suatu pondasi dan diatasnya ditanamkan kawat-kawat dengan ujung yang tajam dan dibengkokkan atau pita baja yang bergerigi seperti gergaji.
Karena kondisi serat yang dikerjakan masing-masing tahap berbeda, maka tujuan dari masing-masing tahap pengerjaan berbeda pula. Untuk dapat melakukan fungsinya dengan keperluan tersebut, card clothing yang digunakan pada masing-masing tahap juga berbeda pula konstruksinya.
Berdasarkan fungsi konstruksi dan bahan yang dipakainya card clothing dapat dibedakan menjadi dua jenis, maing-masing ialah :
1.    Flexible wire card clothing
2.    Metallic wire card clothing
 
A. Flexible Wire
Card clothing pada prinsipnya terdiri dari dua bagian pokok, masing-masing ialah pondasi dan kawat-kawat yang tajam. Untuk jenis ini, pondasi biasanya terdiri dari beberapa lapisan kain yang digabungkan menjadi satu dengan menggunakan semacam perekat dari karet sintetis. Ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi oleh pondasi yaitu :
1.      Pertama, tebal dari lapisan kain ini harus sedemikian, sehingga cukup kuat untuk menahan dan memegang kawat-kawat yang ditanamkan pada posisi yang diinginkan.
2.      Kedua, pondasi harus pula mempunyai cukup kekuatan, sehingga dapat menahan tarikan pada waktu pemasangannya, namun harus tidak mudah mulur atau kendor setelah dipasang dan dipakai.
3.      Ketiga, pondasi harus cukup elastis atau fleksibel sehingga dapat memungkinkan kawat-kawat yang ditanamkan kedalamnya bergerak seperti per pada waktu kena tekanan atau tarikan.
4.      Terakhir, harus tahan terhadap lembab, minyak, panas dan tidak lekas rusak pada penggunaannya.
Standar pondasi untuk mesin carding kapas, biasanya terdiri dari 3 lapisan kain, walaupun kadang-kadang dipakai 4 atau 5 lapisan. Untuk yang tiga lapisan biasanya terdiri dari : lapisan terbawah dari kain twill kapas, lapisan tengah dari kain dengan lusi linen dan pakan woll sedangkan lapisan atas biasanya dibuat dari karet atau kain kapas lagi. Apabila dinginkan lebih kuat lagi, dipakai 4 atau 5 lapisan kain. Untuk yang 4 lapisan, lapisan yang teratas biasanya terbuat dari karet atau kain kapas lagi, sedang yang 5 lapisan, seperti yang 3 lapisan ditambah satu lapisan karet dan lapisan yang teratas dari kain twill kapas lagi. 

B. Metallic wire
Metallic wire  yang dipakai untuk card clothing dibuat dari baja yang telah dikeraskan ujungnya, namun dibuat sedemikian, sehingga tidak mudah patah. Diameter kawat biasanya berkisar antara 0,0009 inchi (0,225 mm) sampai dengan 0,017 inchii (0,425 mm).
Metallic wire mula-mula dipotong sepanjang 7/8 inchi (22 mm) kemudian dibengkokkan sehingga membentuk seperti kawat staple. Kawat staple ini kemudian ditekan dan ditanamkan ke pondasinya yang sebelumnya telah diberi lubang-lubang sehingga ujung kawat-kawat keluar di permukaan atasnya. Kawat tersebut kemudian dibengkokkan kearah memanjang dari pondasinya sehingga membuat sudut tertentu.