Wednesday, March 25, 2020

Yuk Pahami Mesin Shuttle, Temukan Solusinya

  Pertama kita akan bahas masalah umum pada pakan. Sebelumnya tentu anda tahu alat yang bekerja maju undur berbentuk seperti gunting. Yap itu dia Upper Cutter. Upper cutter adalah alat yang memiliki prinsip kerja seperti gunting yang memiliki titik tumpu di tengah (kuasa-titik tumpu-beban) peralatan ini berfungsi untuk memotong benang pakan pada saat cop change saja, sedangkan ujung benang lama dipegang oleh end cutter.

Pada saat proses pembuatan kain benang pakan terus meluncur tanpa dipotong. Saat benang pakan hampir habis, sensor lampu mendekati kleting kosong, sehingga akan menggerakan tuas yang dihubungkan dengan cop change. 

Ujung benang pakan lama ditahan oleh end cutter, ketika teropong sudah berganti (change) maka teropong dengan palet akan meluncur, sedangkan ujung benang pakan lama dan ujung benang pakan baru akan dipotong ole hipper cutter. Upper cutter gerakannya maju mundur diatur oleh cam di tapet shaft (poros pukulan).

Proses pergantian palet (cop change) dimulai dari pendeteksian sensor terhadap keberadaan benang pakan. Jika dalam kleting ada benang pakan maka sensor tidak akan sampai ke receiver karena terhalang oleh benang. JIka tidak ada benang pakan maka sensor akan sampai ke receiver, sehingga sensor akan memerintahkan tuas powel  untuk bergerak menggerakkan tuas cop change, palet pun akan diganti. 

Masalahnya jika ada benang pakan yang tersangkut masuk ke lubang kleting, maka sensor akan mendeteksi keberadaan benang pakan, padahal benang sudah habis, akibatnya akan terjadi pakan kosong

Tidak lengkap rasanya jika pakan tidak disandingkan dengan lusi. Coba kita bahas masalah umum pada lusi. Bagaimana jika mesin tidak berhenti karena dropper tidak menerima indikasi putus lusi? kebanyakan pekerja baru menyadari ketika cacat sudah berulang beberapa cm. Cara menanganinya adalah mesin di non aktifkan, lalu pakan ditiras menggunakan sisir sampai titik awal lusi tidak teranyam. Pakan yang terjepit oleh ring temple sulit ditiras sehingga perlu melonggarkan bagian penggulungan lalu mengencangkan bagian penguluran sehingga kain akan semakin mendekati sisir (mundur). 

Lusi tak teranyam disebabkan oleh dropper yang turun (Karena tidak tegang) akan tetapi otomatis tidak peka, yang kedua dapat juga disebabkan oleh fly waste diantara gun dan sisir, sehingga mulut lusi dari beberapa benang tidak terbentuk. Pada saat shuttle masuk ke mulut lusi , ada lusi yang tidak membentuk mulut lusi sehingga benang lusi tidak teranyam. 
 
Jika pakan dan lusi sudah menjadi kain, maka akan digulung pada beam kain. Istlah yang biasa kita gunakan pada proses ini adalah Take-up. Masalah yang berhubungan dengan Take-up biasanya gulungan kain yang miring. Hal ini berkaitan dengan Spring. Spring terdapat di bagian kanan dan kiri berfungsi untuk mengatur gerakan taking up atau penggulungan. Bagian yang berpengaruh dalam hal ini adalah roll strip atau rol parut. Rol strip akan menekan gulungan kain sesuai degan seting adjusting bolt pada spring, hal ini disesuaikan dengan diameter gulungan kain. Jika penyetelan spring tidak maksimal maka rantai akan longgar sehingga gulungan akan miring karena tekanan antara kiri dan kanan tidak sama.

No comments:

Post a Comment