Hari ini pematerinya datang dari Mahasiswa ITB jurusan kimia angkatan 2008, nama beliau adalah teh Lintang. Temanya adalah beuty with Hijab part two. hari ini teknis nya lebih ke arah sharing. Terkadang masyarakat menilai bahwa jilbab itu adalah kebudayaan arab, padahal sebenarnya dulu di arab sewaktu thowaf juga belum ada bahan tekstil seperti saat ini. bangsa arab mulai menggunakan kain panjang untuk perjalanan jauh untuk melindungi diri dari keadaan gurun pasir yang panas. Jadi adanya jilbab itu adalah inisiatif masyarakat jaman dahulu untuk mengikuti perintah di dalam kitab suci.
Masyarakat jahiliah sering diidentikan dengan kebodohan intelektual. padahal maksudnya bukan begitu. bukankah ilmu- ilmu sains berasal dari ilmuan arab? jadi intelektualitas bangsa arab tidak kalah dengan bangsa lain. lalu apa maksudnya? jadi jahiliah itu adalah keaadaan masyarakat yang tidak mau menerima kebenaran dari nabi, sehingga sering diidentikan dengan kebodohan. pada akhirnya timbul lah multi tafsir.
Beliau juga mengajak para audiens untuk segera berjilbab dengan sebuah perumpamaan tong sampah. apabila kita akan memisahkan sampah organik dan non organik tentu saja kita harus memberi label di dua tong sampah berbeda agar masyarakat tahu tong sampah mana yang mereka butuhkan. dengan sendirinya sampah yang masuk akan sesuai dengan label yang kita tempel tadi. Nah ini sama dengan manusia. kadang kita merasa tidak siap berjilbab karena belum merasa diri kita pantas untuk mendekat kepada Allah. tapi kalau menunggu kesempurnaan itu datang tentu saja itu hal yang sulit. maka beliau menganjurkan untuk menggunakan jilbab terlebih dahulu sebagai label seorang muslimah. kita berjilbab untuk mencapai ridho Allah , sedangkan manfaat lain yang datang itu hanya sebagai bonus. Seiring dengan jilbab itu bersama kita maka attitude kita akan bermetamorfosa dengan sendirinya. Selain menjadi role model bagi mahasiswa lain, kita pun sebenarnya menjaga diri serta belajar jadi leader untuk diri sendiri dan orang lain.
closing opiniin dari saya, Pernah dengar penampilan yang tertolak karena image orang lain terhadap asumsi umum kan? yah ini lah yang sering terjadi pada teman- teman kita yang ingin mengenal islam tapi keburu down gara- gara sebuah image yang tergambar dari asumsi publik. Nah tugas kita kan dakwah, jadi muslimah itu sebaiknya fleksibel. Hatinya kuat dari hegemoni lingkungan sedangkan kepribadian mampu berinteraksi dengan berbagai lapisan. berusaha menaikan grade, dari mahasiswa kupu2 menjadai mahasiswa kura2. Bukankah impian semua orang adalah dunia ada di tangan, tetapi akhirat tetap di hati? So, siap jadi leader masa depan?
No comments:
Post a Comment